Subscribe Channel MAN 2 Kebumen

Subscribe and stay connect with us!!

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

 

1.    Revolusi Industri

Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial,ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa BaratAmerika UtaraJepang, dan akhirnya ke seluruh dunia.

Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat. Seperti yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah NobelRobert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya".

Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan para pengusaha untuk merintis terjadinya Revolusi Industri. Faktor kunci yang turut mendukung terjadinya Revolusi Industri antara lain:

a.       Masa perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan penyatuan Inggris dan Skotlandia,

b.      Tidak ada hambatan dalam perdagangan antara Inggris dan Skotlandia, (3) aturan hukum (menghormati kesucian kontrak),

c.       Sistem hukum yang sederhana yang memungkinkan pembentukan saham gabungan perusahaan (korporasi), dan

d.      Adanya pasar bebas (kapitalisme).

Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, di mana terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia, yang kemudian digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api. Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris.  Awal mula Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin pembakaran dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon,René DescartesGalileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber daya alam.

Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Beberapa sejarawan abad ke-20 seperti John Clapham dan Nicholas Crafts berpendapat bahwa proses perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi secara bertahap dan revolusi jangka panjang adalah sebuah ironi. Produk domestik bruto (PDB) per kapita negara-negara di dunia meningkat setelah Revolusi Industri dan memunculkan sistem ekonomi kapitalis modern. Revolusi Industri menandai dimulainya era pertumbuhan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi kapitalis. Revolusi Industri dianggap sebagai peristiwa paling penting yang pernah terjadi dalam sejarah kemanusiaan sejak domestikasi hewan dan tumbuhan pada masa Neolitikum.

Awal mula penggunaan istilah "Revolusi Industri" ditemukan dalam surat oleh seorang utusan Perancis bernama Louis-Guillaume Otto pada tanggal 6 Juli 1799, di mana dia menuliskan bahwa Perancis telah memasuki era industrialise..[11] Dalam buku terbitan tahun 1976 yang berjudul : Keywords: A Vocabulary of Culture and Society, Raymond Williams menyatakan bahwa kata itu sebagai sebutan untuk istilah "industri".

Revolusi Industri adalah perubahan besar, secara cepat, dan radikal yang mempengaruhi kehidupan corak manusia sering disebut revolusi. Istilah revolusi biasanya digunakan dalam melihat perubahan politik atau sistem pemerintahan. Namun, Revolusi Industri di Inggris pada hakikatnya adalah perubahan dalam cara pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia) kemudian digantikan dengan tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif singkat.

a.       Latar belakang

Revolusi Industri untuk kali pertamanya muncul di Inggris. Adapun faktor-faktor yang menyebabkannya adalah sebagai berikut: Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Agung tahun 1688 yang mengharuskan raja bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja tunduk kepada undang-undang dan hanya menarik pajak berdasarkan atas persejutuan parlemen.

Inggris kaya bahan tambang, seperti batu barabiji besitimah, dan kaolin. Di samping itu, wol juga yang sangat menunjang industri tekstil. Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun, mesin uap, dan sebagainya.

Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga dapat menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di Inggris juga tersedia bahan mentah yang cukup karena Inggris mempunyai banyak daerah jajahan yang menghasilkan bahan mentah tersebut.

Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru (hak paten) sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-lebih setelah dibentuknya lembaga ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge maka perkembangan teknologi dan industri bertambah maju. Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong pemerintah Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat menampung mereka.

b.      Perkembangan

Pada akhir abad Pertengahan kota-kota di Eropa berkembang sebagai pusat kerajinan dan perdagangan. Warga kota (kaum Borjuis) yang merupakan warga berjiwa bebas menjadi tulang punggung perekonomian kota. Mereka bersaing secara bebas untuk kemajuan dalam perekonomian. Pertumbuhan kerajinan menjadi industri melalui beberapa tahapan, seperti berikut.

1)   Sistem Domestik

Tahap ini dapat disebut sebagai tahap kerajinan rumah (home industri). Para pekerja bekerja di rumah masing-masing dengan alat yang mereka miliki sendiri. Bahkan, kerajinan diperoleh dari pengusaha yang setelah selesai dikerjakan disetorkan kepadanya. Upah diperoleh berdasarkan jumlah barang yang dikerjakan. Dengan cara kerja yang demikian, majikan yang memiliki usaha hanya membayar tenaga kerja atas dasar prestasi atau hasil. Para majikan tidak direpotkan soal tempat kerja dan gaji.

2)   Manufaktur

etelah kerajinan industri makin berkembang diperlukan tempat khusus untuk bekerja agar majikan dapat mengawasi dengan baik cara mengerjakan dan mutu produksinya. Sebuah manufaktur (pabrik) dengan puluhan tenaga kerja didirikan dan biasanya berada di bagian belakang rumah majikan. Rumah bagian tengah untuk tempat tinggal dan bagian depan sebagai toko untuk menjual produknya. Hubungan majikan dengan pekerja (buruh) lebih akrab karena tempat kerjanya jadi satu dan jumlah buruhnya masih sedikit. Barang-barang yang dibuat kadang-kadang juga masih berdasarkan pesanan.

3)   Sistem pabrik

Tahap sistem pabrik sudah merupakan industri yang menggunakan mesin. Tempatnya di daerah industri yang telah ditentukan, bisa di dalam atau di luar kota. Tempat tersebut untuk untuk tempat kerja, sedangkan majikan tinggal di tempat lain. Demikian juga toko tempat pemasaran hasil industri diadakah di tempat lain. Jumlah tenaganya kerjanya (buruhnya) sudah puluhan, bahkan ratusan. Barang-barang produksinya dibuat untuk dipasarkan.

c.       Berbagai jenis penemuan

Adanya penemuan teknologi baru, besar peranannya dalam proses industrialisasi sebab teknologi baru dapat mempermudah dan mempercepat kerja industri, melipatgandakan hasil, dan menghemat biaya. Penemuan-penemuan yang penting, antara lain sebagai berikut.

1)      Kumparan terbang (flying shuttle) ciptaan John Kay (1733). Dengan alat ini proses pemintalan dapat berjalan secara cepat.

2)      Mesin pemintal benang (spinning jenny) ciptaan James Hargreves (1767) dan Richard Arkwright (1769). Dengan alat ini hasilnya berlipat ganda.

3)      Mesin tenun (merupakan penyempurnaan dari kumparan terbang) ciptaan Edmund Cartwight (1785). Dengan alat ini hasilnya berlipat ganda.

4)      Cottongin, alat pemisah biji kapas dari serabutnya ciptaan Whitney (1794). Dengan alat ini maka kebutuhan kapas bersih dalam jumlah yang besar dapat tercukupi.

5)      Cap selinder ciptaan Thomas Bell (1785). Dengan alat ini kain putih dapat dilukisi pola kembang 200 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan pola cap balok dengan tenaga manusia.

6)      Mesin uap, ciptaan James Watt (1769). Dari mesin uap ini dapat diciptakan berbagai peralatan besar yang menakjubkan, seperti lokomotif ciptaan Richard Trevethiek (1804) yang kemudian disempurnakan oleh George Stepenson menjadi kereta api penumpang. Kapal perang yang digerakkan dengan mesin uap diciptakan olehRobert Fulton (1814). Mesin uap merupakan inti dari Revolusi Industri sehingga James Watt sering dianggap sebagai Bapak Revolusi Industri I'. Penemuan-penemuan baru selanjutnya, semakin lengkap dan menyempurnakan. Hal ini merupakan hasil Revolusi Industri II dan III, seperti mobil, pesawat terbang, industri kimia dan sebagainya.

Selain itu, Revolusi Industri merupakan masa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menimbulkan penemuan-penemuan baru, seperti berikut :

1)      Tahun 1750 : Abraham Darby menggunakan batu bara (cokes) untuk melelehkan besi untuk mendapatkan nilai besi yang lebih sempurna.

2)      Tahun 1800 : Alessandro Volta penemu pertama baterai

3)      Tahun 1802 : Symington menemukan kapal kincir.

4)      Tahun 1807 : Robert Fulton membuat kapal api yang telah menggunakan baling-baling yang dapat menggerakkan kapal. Kapal itu diberi nama Clermont yang mengarungi Lautan Atlantik pertama kali. Kapal ini berangkat dari Paris dan berlabuh di New York. Selanjutnya, Robert Fulton berhasil membuat kapal perang pertama (1814) yang telah digerakkan oleh mesin uap

5)      Tahun 1804 : Richard Trevethick membuat kapal uap.

6)      Tahun 1832 : Samuel Morse membuat telegraf.

7)      Tahun 1872 : Alexander Graham Bell membuat pesawat telepon.

8)      Tahun 1887 : Daimler membuat mobil.

9)      Tahun 1903 : Wilbur Wright dan Orville Wright membuat pesawat terbang

d.      Dampak

Revolusi Industri mengubah Inggris menjadi negara industri yang maju dan modern. Di Inggris muncul pusat-pusat industri, seperti LancashireManchesterLiverpool, danBirmingham. Seperti halnya revolusi yang lain, Revolusi Industri juga membawa akibat yang lebih luas dalam bidang ekonomi, sosial dan politik, baik di negeri Inggris sendiri maupun di negara-negara lain.

1)        Akibat di bidang ekonomi

·      Barang melimpah dan harga murah

Revolusi Industri telah menimbulkan peningkatan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran melalui proses mekanisasi. Dengan demikian, dalam waktu singkat dapat menghasilkan barang-barang yang melimpah. Produksi barang menjadi berlipat ganda sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Akibat pembuatan barang menjadi cepat, mudah, serta dalam jumlah yang banyak sehingga harga menjadi lebih murah.

·      Perusahaan kecil gulung tikar

Dengan penggunaan mesin-mesin maka biaya produksi menjadi relatif kecil sehingga harga barang-barang pun relatif lebih murah. Hal ini membawa akibat perusahaan tradisional terancam dan gulung tikar karena tidak mampu bersaing.

·      Perdagangan makin berkembang

berkat peralatan komunikasi yang modern, cepat dan murah, produksi lokal berubah menjadi produksi internasional. Pelayaran dan perdagangan internasional makin berkembang pesat.

·      Transportasi semakin lancar

Adanya penemuan di berbagai sarana dan prasarana transportasi yang makin sempurna dan lancar. Dengan demikian, dinamika kehidupan masyarakat makin meningkat.

2)        Akibat di bidang sosial

·      Berkembangnya urbanisasi

Berkembangnya industrialisasi telah memunculkan kota-kota dan pusat-pusat keramaian yang baru. Karena kota dengan kegiatan industrinya menjanjikan kehidupan yang lebih layak maka banyak petani desa pergi ke kota untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini mengakibatkan terabaikannya usaha kegiatan pertanian.

·      Upah buruh rendah

Akibat makin meningkatnya arus urbanisasi ke kota-kota industri maka jumlah tenaga kerja makin melimpah. Sementara itu, pabrik-pabrik banyak yang menggunakan tenaga mesin. Dengan demikian, upah tenaga kerja menjadi murah. Selain itu, jaminan sosial pun berkurang sehingga kehidupan mereka menjadi susah. Bahkan para pengusaha banyak memilih tenaga buruh wanita dan anak-anak yang upahnya lebih murah.

·      Munculnya golongan pengusaha dan golongan buruh

Di dalam kegiatan industrialisasi dikenal adanya kelompok pekerja (buruh) dan kelompok pengusaha (majikan) yang memiliki industri atau pabrik. Dengan demikian, dalam masyarakat timbul golongan baru, yakni golongan pengusaha (kaum kapitalis) yang hidup penuh kemewahan dan golongan buruh yang hidup dalam kemiskinan.

·      Adanya kesenjangan antara majikan dan buruh

Dengan munculnya golongan pengusaha yang hidup mewah di satu pihak, sementara terdapat golongan buruh yang hidup menderita di pihak lain, maka hal itu menimbulkan kesenjangan antara pengusaha dan buruh. Kondisi seperti itu sering menimbulkan ketegangan-ketegangan yang diikuti dengan pemogokan kerja untuk menuntut perbaikan nasib. Hal ini menimbulkan kebencian terhadap sistem ekonomi kapitalis, sehingga kaum buruh condong kepada paham sosialis.

·      Munculnya revolusi sosial

Pada tahun 1820-an terjadi huru hara yang ditimbulkan oleh penduduk kota yang miskin dengan didukung oleh kaum buruh. Gerakan sosial ini menuntut adanya perbaikan nasib rakyat dan buruh. Akibatnya, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang menjamin perbaikan nasib kaum buruh dan orang miskin. Undang-undang tersebut, antara lain sebagai berikut:

·      Tahun 1832 dikeluarkan Reform Bill atau Undang-Undang Pembaharuan Pemilihan. Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan hak-hak perwakilan di dalamparlemen.

·      Tahun 1833 dikeluarkan Factory Act atau Undang-Undang Pabrik. Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan jaminan sosial. Di samping itu, undang-undang juga berisi larangan pengunaan tenaga kerja anak-anak dan wanita di daerah tambang di bawah tanah.

·      Tahun 1834 dikeluarkan Poor Law Act atau Undang-Undang Fakir Miskin. Oleh karena itu, didirikan pusat-pusat penampungan dan perawatan para fakir miskin sehingga tidak berkeliaran.

·      Makin kuatnya sifat individualisme dan menipisnya rasa solidaritas. Dengan adanya Revolusi Industri sifat individualitas makin kuat karena terpengaruh oleh sistem ekonomi industri yang serba uang. Sebaliknya, makin menipisnya rasa solidaritas dan kekeluargaan.

3)        Akibat di bidang politik

·         Munculnya gerakan sosialis

Kaum buruh yang diperlakukan tidak adil oleh kaum pengusaha mulai bergerak menyusun kekuatan untuk memperbaiki nasib mereka. Mereka kemudian membentuk organisasi yang lazim disebut gerakan sosialis. Gerakan sosialis dimotivasi oleh pemikiran Thomas Marus yang menulis buku Otopia. Tokoh yang paling populer di dalam pemikiran dan penggerak paham sosialis adalah Karl Marx dengan bukunya Das Kapital.

·         Munculnya partai politik

Dalam upaya memperjuangkan nasibnya maka kaum buruh terus menggalang persatuan. Apalagi dengan makin kuatnya kedudukan kaum buruh di parlemen mendorong dibentuknya suatu wadah perjuangan politik, yakni Partai Buruh. Partai ini berhaluan sosialis. Di pihak pengusaha mengabungkan diri ke dalam Partai Liberal.

·         Munculnya imperialisme modern

Kaum pengusaha/kapitalis umumnya mempunyai pengaruh yang kuat dalam pemerintahan untuk melakukan imperialisme demi kelangsungan industrialisasinya. Dengan demikian, lahirlah imperialisme modern, yaitu perluasan daerah-daerah sebagai tempat pemasaran hasil industri, mencari bahan mentah, penanaman modal yang surplus, dan tempat mendapatkan tenaga buruh yang murah. Dalam hal ini, Inggris yang menjadi pelopornya.

e.       Pengaruh Revolusi Industri terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia

Revolusi Industri yang terjadi di Eropa dan Inggris khususnya membawa dampak di bidang sosial, ekonomi, dan politik. Di bidang sosial munculnya golongan buruh yang hidup menderita dan berusaha berjuang untuk memperbaiki nasib. Gerakan kaum buruh inilah yang kemudian melahirkan gerakan sosialis yang menjadi lawan dari kapitalis. Bahkan kaum buruh akhirnya bersatu dalam suatu wadah organisasi, yakni Partai Buruh. Di bidang ekonomi, perdagangan makin berkembang. Perdagangan lokal berubah menjadi perdagangan regional dan internasional. Sebaliknya, di bidang politik, Revolusi Industri melahirkan imperialisme modern.

 

 

 

Kerajaan Makassar, Ternate, dan Tidore


3.   Kerajaan Makassar, Ternate, dan Tidore

1.   Kerajaan Makassar


 


Kerajaan Makassar terdiri dari dwi tunggal kerajaan yaitu Gowa dan Tallo yang kemudian bergabung menjadi satu pada pertengahan abad ke-16. Mula-mula kerajaan Gowa hanyalah sebuah kerajaan kecil. Kerajaan ini aslinya terdiri dari sembilan daerah yaitu Tombalo, Laking, Saumata, Parang-parang, Data’, Agong Jene, Besir, Railing, dan, Sero.

 

Proses Islamisasi, di daerah Gowa dapat diketahui dari  hikayat-hikayat Gowa-Tallo dan Wajo. Pengembangan islam di Jawa berlangsung secara damai. Mubaligh-mubaligh yang berjasa yang berjasa menanamkan islam di daerah ini adalah Khatib Tunggal, Dato’ri Bandang, Dato’ Sulaimana, Dato’ Patimang, dan Dato’ ri Tiro. Pada 1603 kedua raja penguasa dwi tunggal kerajaan Gowa Tallo masuk islam. Raja Gowa, Daeng Manrabia, secara resmi masuk islam dan mengambil gelar Sultan Alauddin. Raja Tallo, Karaeng Matoaya setelah masuk islam mengambil gelar Sultan Adullah. Kedua raja islam pertama di kerajaan Makassar ini memperoleh julukan Awalul Islam. Kedua raja ini giat dalam memperluas pengaruh islam serta memperluas wilayah kekuasaannya. Wilayah kekuasaan kerajaan Makassar meliputi sebagian besar Sulawesi Selatan serta pulau-pulau di sekitarnya sampai ke Nusa Tenggara Timur.

 

Ekonomi, peranan Gowa Tallo dalam perdagangan adalah sebagai bandar transito bagi perdagangan rempah-rempah. Pelabuhan kerajaan Gowa Tallo disebut Sombaopu-Makassar yang oleh orang-orang Makassar disebut Ujungpandang. Sultan Alauddin dan Abdullah menentang monopoli perdagangan.

Politik, Sultan Makassar secara terang-terangan menentang tindakan Belanda di Maluku. Sampai wafatnya pada 1639 Sultan Alauddin adalah musuh bebuyutan bagi Belanda. Perjuangannya dilanjutkan oleh putranya, Sultan Muhammad Said, yang tidak segan-segan mengirimkan armadanya ke Maluku untuk membantu rakyat melawan penjajah.

Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1654-1660), Kerajaan Makassar mencapai puncak kejayaannya. Ia berhasil membangun Makassar menjadi kerajaan yang menguasai jalur perdagangan di wilayah Indonesia Bagian Timur. Persaingan antara Goa-Tallo (Makassar) dengan Bone yang berlangsung cukup lama diakhiri dengan keterlibatan Belanda dalam Perang Makassar (1660-1669). Keberaniannya melawan Belanda membuat Sultan Hasanuddin dijuluki “Ayam Jantan dari Timur oleh orang-orang Belanda sendiri. Dalam perang ini Hasanuddin tidak berhasil mematahkan ambisi Belanda untuk menguasai Makassar. Dengan terpaksa, Makassar harus menyetujui Perjanjian Bongaya (1667) yang isinya sesuai dengan keinginan Belanda, yaitu:

1.    Belanda memperoleh monopoli dagang rempah-rempah di Makassar;

2.    Belanda mendirikan benteng pertahanan di Makassar;

3.    Makassar harus melepaskan daerah kekuasaannya berupa daerah di luar Makassar;

4.    Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone.

Walaupun perjanjian sudah ditandatangani, tetapi Sultan Hasanuddin tetap berjuang melawan Belanda. Setelah Benteng Sombaopu jatuh ke tangan Belanda, Sultan Hasanuddin turun takhta. Kekuasaannya diserahkan kepada putranya, Mappasomba. Belanda berharap Mapasomba dapat bekerja sama, namun sebaliknya, ia meneruskan perjuangan ayahnya. 

Rakyat Makassar marah atas keputusan Perjanjian Bongaya. Perlawanan rakyat Makassar kian berkobar dan berlangsung hampir dua tahun. Banyak pejuang Makassar pergi ke daerah-daerah lain, seperti Banten, Madura, dan sebagainya guna membantu daerah-daerah bersangkutan dalam upaya mengusir VOC. Pejuang tersebut di antaranya Karaeng Galesung, Monte Marano yang membantu perjuangan rakyat di Jawa Timur.

Sementara itu Aru Palaka semakin leluasa untuk menguasai daerah Soppeng dengan pengawasan dan pantauan dari VOC. Setelah perjuangan rakyat Makassar benar-benar padam, Makassar pun jatuh ke tangan VOC secara keseluruhan. Sebutan Makasar sebagai pusat perdagangan bebas, lenyap begitu saja.

Kehidupan Sosial-budaya, mengingat Makasar sebagai kerajaan maritim dengan sumber kehidupan masyarakat pada aktivitas pelayaran perdagangan maka sebagian besar kebudayaannya dipengaruhi oleh keadaan tersebut. Hasil kebudayaan yang terkenal dari Makasar adalah perahu Pinisi dan Lambo. Selain itu juga berkembang kebudayaan lain seperti seni bangun, seni sastra, seni suara dan sebagainya. https://youtu.be/_MRMVGV40DE

 

2.    Kerajaan Ternate 

Kerajaan Ternate merupakan kerajaan islam terbesar di Maluku yang berdiri sekitar abad ke-13. Ibu kotanya semula bertempat di Sampalu. Kemajuan Ternate menimbulkan iri hati kerajaan di sekitarnya. Persekutuan 5 (=uli— lima) dipimpin oleh Ternate.
Persekutuan 9 (= uli— siwa) dipimpin oleh Tidore.
Timbullah sengketa antara Ternate dan Tidore, Bacan, dan Obi. Pada akhir abad ke-16 Ternate meluaskan wilayahnya ke Maluku Tengah, pulau Seram, Buru, Manipa, Kelang, dan Boanou. Islam masuk ke Ternate sejak 1440. Ketika raja Zainal Abidin memerintah di Ternate, ia belajar agama di Gresik.

Sistem dan struktur pemerintahan di Ternate mempengaruhi pulau Hoamoal dan sekitarnya. Seorang wakil sultan dengan gelar Kimelaha berkedudukan di Hoamoal yang disebut Gamsungi, artinya Kotabaru.  Masing-masing daerah dikepalai oleh sangaji (bupati), di bawahnya disebut kipati (kepala desa).

Ekonomi, kota-kota pelabuhan bermunculan terutama pada tempat yang dikuasai sangaji. Perdagangan cengkeh merupakan aspek penting dalam kehidupan masyarakat.

 

Ketika bangsa Portugis pertama kali datang ke Ternate pada 1512 yang menjadi raja adalah Sultan Bayang Ullah. Setelah ia wafat kekuasaan Ternate dipegang oleh permainsurinya yang bertindak sebagai wali putranya yang belum dewasa, Ayaie. Datangnya Portugis membawa juga agama baru yaitu Katolik yang disebarkan oleh Franciscus Xaverius. Katolik berkembang sampai ke timur Nusa Tenggara dan Sulawesi Utara. Timbul pertentangan antara pemeluk agama Katolik dengan pemeluk islam di Maluku yang mengakibatkan terbunuhnya Sultan Hairun. Di bawah pimpinan putra Sultan Hairun, Sultan Baabullah orang Ternate mengumumkan perang suci terhadap orang-orang Portugis. Orang-orang Tidore yang selama ini berselisih dengan Ternate bersatu melawan Portugis. Pada 1575 benteng Portugis di Ternate jatuh, maka tidak ada lagi Portugis di Maluku Utara. Sultan Baabullah memperluas wilayah Ternate sampai ke Mindano, Bima, Irian Barat, dan Makassar. Wilayah itu mencakup 72 buah pulau. Pada masa pemerintahan Sultan Baabullah Ternate mencapai masa kejayaan              

3.    Kerajaan Tidore  


Berbeda dengan Ternate yang masuk pada persekutuan ulilima, Tidore masuk pada persekutuan ulisiwa. Kekuasaan Tidore meliputi sebagian Halmahera, sebagian pulau Seram, kepulauan Raja Ampat, dan Irian. Berkat Syekh Mansur maka Tidore berhasil diislamkan. Raja Tidore yang pertama masuk islam adalah Cirali Lijitu yang kemudian mengambil gelar Sultan Jamaluddin. Setelah wafat ia digantikan oleh putranya yang bergelar Sultan al-Mansur. Sultan al-Mansur menyambut baik kedatangan bangsa Spanyol di Tidore pada 1521. Bagi Sultan al-Mansur bangsa Spanyol ini kiranya akan dapat dijadikan sekutu dalam menghadapi saingannya, Ternate. Sedang Spanyol mendekati Tidore karena Spanyol merasa dinomorduakan oleh Ternate dibandingkan dengan Portugis yang lebih dahulu singgah di Ternate. Lagipula kehadiran Spanyol di Tidore diprotes oleh Portugis karena dianggap telah melanggar perjanjian Tordessilas pada 1494.

  

Pertikaian Spanyol dan Portugis memperlemah kedudukan Ternate dan Tidore. Pertikaian selesai setelah pembaharuan perjanjian Tordesillas, kepulauan Maluku menjadi wilayah Portugis dan Filipina menjadi wilayah Spanyol. Tetapi tidak demikian halnya dengan pertikaian Ternate dan Tidore. Untuk lebih jelasnya simak vidio berikut 

https://www.youtube.com/watch?v=RbYSZPjTqXc

Seni dan Budaya Islam

  1. Seni bangunan 

Seni bangunan agama islam telah berhasil memadukan seni bangunan setempat yang tradisional dengan budaya islam, sehingga berhasil menghasilkan bentuk-bentuk seni arsitektur islam Indonesia yang berbeda dengan negeri-negeri islam lainnya. Contoh masjid Banten tumpeng lima (meru) seperti candi Jago. Bangunan masjid digabung dengan makam.


  1. Seni ukir dan kaligrafi

Tradisi seni ukir telah berkembang sejak lama jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu islam. Islam melarang pembuatan patung, melukiskan binatang, apalagi manusia. Di masjid Kantingan dekat Jepara terdapat relief gambar gajah yang disamarkan dengan pahatan daun dan bunga 

Kaligrafi

Ukiran bentuk daun digantikan dengan komposisi huruf Arab seperti kaligrafi di keratin Kasepuhan dan Kanoman di Cirebon.

 

  1. Seni Sastra              

Corak islam dalam sastra Indonesia madya mendapatkan pengaruh Persia bahkan menjadi sumber utama misalnya cerita-cerita Amir Hamzah yaitu Bayan Budiman dan Seribu Satu Malam. Babad Tanah Jawi, Suluk Sukarsa, dll.

 

4.    Keraton atau Istana

 

 

Keraton atau istana yang merupakan tempat tinggal bagi raja dan keluarganya sebetulnya telah ada sejak jaman pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha. Hanya saja, setelah Islam masuk, arsitektur keraton menjadi lebih banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Timur Tengah. Beberapa keraton peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut yang hingga kini masih terawat misalnya Istana Kesultanan Ternate, Istana Kesultanan Tidore, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kesultanan Aceh, Istana Sorusuan, Istana Raja Gowa Keraton Kasultanan, dan Keraton Pakualaman.

 

5.    Tradisi

 

Beberapa tradisi yang hingga kini masih digunakan sebagian masyarakat Islam seperti ziarah, sedekah, atau upacara adat Jawa sekaten juga merupakan bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang tak bisa dilupakan begitu saja. Tradisi-tradisi tersebut lahir karena pengaruh Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan lokal masyarakat saat itu.

 

Mari memahami

Berdasarkan adanya peninggalan-peninggalan kerajaan-kerajaan islam, seperti masjid, kaligrafi, makam, gapura, seni sastra, dan kraton dapat disimpulkan bahwa islam mempengaruhi sistem politik, sosial, ekonomi, dan budaya Indonesia.