Respon Bangsa Indonesia Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme

 

 

BAB II

Respon Bangsa Indonesia Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme




 

Jauh sebelum merdeka Indonesia telah memiliki peradabannya sendiri. Pada awalnya Indonesia merupakan kepulauan yang belum mempunyai identitas secara resmi. Sejak awal masehi Indonesia telah didatangi oleh berbagai bangsa Asing dengan berbagai tujuan, yang paling umum adalah tujuan Ekonomi. Indonesia masyhur sebagai daerah penghasil rempah rempah, hal inilah yang membuat Indonesia menjadi primadona bagi pedagang pedagang dunia. Akan tetapi hal tersebut juga menjadikan bangsa Indonesia sebagai sasaran kolonialisme asing. Lalu bagaimana Indonesia dapat dikuasai oleh bangsa-bangsa kolonialis? Mari kita bahas bersama-sama.

A.  Pengertian kolonialisme dan Imperealisme

Kolonialisme atau Penjajahan adalah suatu sistem di mana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negara asal, istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan.

Negara kolonialisme pertama adalah Spanyol dan Inggris. Pendukung dari kolonialisme berpendapat bahwa hukum kolonial menguntungkan negara yang dikolonikan dengan mengembangkan infrastruktur ekonomi dan politik yang dibutuhkan untuk pemodernisasian dan demokrasi. Mereka menunjuk ke bekas koloni seperti Amerika SerikatAustraliaSelandia BaruHong Kong dan Singapura sebagai contoh sukses pasca-kolonialisme.

Peneori ketergantungan seperti Andre Gunder Frank, berpendapat bahwa kolonialisme sebenarnya menuju ke pemindahan kekayaan dari daerah yang dikolonisasi ke daerah pengkolonisasi, dan menghambat kesuksesan pengembangan ekonomi. Pengkritik post-kolonialisme seperti Franz Fanon berpendapat bahwa kolonialisme merusak politik, psikologi, dan moral negara terkolonisasi. Penulis dan politikus India Arundhati Roy berkata bahwa perdebatan antara pro dan kontra dari kolonialisme/ imperialisme adalah seperti "mendebatkan pro dan kontra pemerkosaan".

Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah itu. Perkataan Imperialisme pertama kali Inggris pada akhir abad XIX. Disraeli, perdana menteri Inggris, ketika itu menjelmakan politik yang ditujukan pada perluasan kerajaan Inggris hingga suatu "impire" yang meliputi seluruh dunia. Politik Disraeli ini mendapat oposisi yang kuat. Golongan oposisi takut kalau-kalau politik Disraeli itu akan menimbulkan krisis-krisis internasional. Karena itu mereka menghendaki pemusatan perhatian pemerintah pada pembangunan dalam negeri daripada berkecipuhan dalam soal-soal luar negeri. Golongan oposisi ini disebut golongan Disraeli (Joseph ChamberlainCecil Rhodes) disebut golongan "Empire" atau golongan "Imperialisme". Timbulnya perkataan imperialis atau imperialisme, mula-mula hanya untuk membeda-bedakan golangan Disraeli dari golongan oposisinya, kemudian mendapat isi lain hingga mengandung arti seperti yang kita kenal sekarang.

B.  Dampak Kolonialisme dan Imperealisme Terhadap Bangsa Indonesia

Motif utama kolonialisme Barat di Nusantara adalah faktor ekonomi, rempah – rempah nusantara mnjadi magnet bagi bangsa barat untuk ikut mengeksploitasi lebih jauh terhadap hasil bumi nusantara. Akan tetapi kebijakan  masing masing periode koloni berbeda beda, berikut akan dijelaskan lebih lanjut.

 

PERIODE

KEBIJAKAN EKONOMI

KEBIJAKAN POLITIK DAN MILITER

SOSIAL BUDAYA

PENDIDIKAN

PORTUGIS 1511-1602

Sistem monopoli perdagangan cengkeh dan pala di Ternate.

 

 

Berusaha menanamkan kekuasaan di daerah Maluku.

 

1.     Menyebarkan agama Katholik di daerah-daerah yang dikuasai .

2.     Mengembangkan bahasa dan seni musik keroncong Portugis.

 

Pendidikan masih dikhususkan untuk kaum Eropa

VOC 1602-1799

1.     Kebijakan Verplichte leveerantie

2.     Kebijakan ekstirpatie

3.     Kebijakan hongi tochten

Penerapan hak octrooi

1.      Hak membentuk tentara

2.      Hak memonopoli perdagangan

3.      Hak mencetak mata uang sendiri

4.      Hak menyatakan perang dan damai

5.      Hak mendirikan benteng

Muncul statifikasi sosial berdasarkan ras yaitu

1.      Eropa

2.      Timur Asing

3.      Pribumi

Pendidikan masih dikhususkan untuk kaum Eropa

HERMAN WILLEM DAENDELS

1806-1811

1.      Membentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara (Algemene Rekenkaer)

2.      Pemberantasan korupsi

3.      Mengeluarkan uang kertas.

4.       Memperbaiki gaji pegawai.

5.       Pajak in natura (contingenten )

6.      sistem penyerahan wajib (Verplichte Leverantie) yang

7.      Mengadakan monopoli perdagangan beras.

8.      Mengadakan Prianger Stelsel

1.     Membatasi secara ketat kekuasaan raja-raja di Nusantara

2.     Membagi Pulau Jawa menjadi sembilan daerah prefectuur/prefektur (wilayah yang memiliki otoritas).

3.     Kedudukan bupati diubah menjadi pegawai pemerintah (kolonial) yang digaji.

4.     Kerajaan Banten dan Cirebon dihapuskan dan daerahnya dinyatakan sebagai wilayah pemerintahan kolonial.

5.     Membangun banyak benteng pertahanan baru

6.     Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujungkulon.

7.     Meningkatkan jumlah tentara  dari 4.000 tentara menjadi 18.000 tentara

8.     d. Membangun jalan raya yang dimulai dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur)

Muncul kebijakan kerja paksa atau rodi

Pendidikan masih dikhususkan untuk kaum Eropa

THOMAS STAMFORD RAFLESS

1811-1816

1.      Kebebasan menanam jenis tanaman ekspor

2.      Sistem landrent

3.      Penghapusan pajak

1.      Pulau Jawa dibagi menjadi 16 Karisidenan

2.      Merubah sistem pemerintahan menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak barat.

3.      Penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang mereka peroleh secara turun tumurun.

 

Penghapusan kerja paksa

Pendidikan masih dikhususkan untuk kaum Eropa

TANAM PAKSA

1830-1870

Kewajiban bagi rakyat untuk menyediakan sebagian tanahnya ditanami tanaman komoditi ekspor yang laku di pasaran eropa dengan aturan aturan yang telah ditentukan

1.      Pejabat pribumi dijadikan pegawai pengumpul hasil panen tanaman komoditi dengan sistem cultuur procenten

2.      Seluruh kebijakan berfokus pada pengisian kembali kas negara belanda yang terkuras habis akibat perang koalisi  dan perang Jawa

Muncul istilah “ndoro kecil” dari kalangan pribumi

Pendidikan masih dikhususkan untuk kaum Eropa

OPEN DOOR POLICY

1871-1900

1.     Undang undang agraria (agrarische wet)

2.     Undang undang gula (suiker wet)

 

Pemerintah hindia belanda membuka kesempatan sebesar besarnya kepada para pemilik modal untuk berinvestasi akibatnya arah imperealisme menuju ke Imperealisme modern ditandai dengan hilangnya karakteristik merkantilis berganti dengan karakteristik kapitalis.

1.     Koeli Ordonantie

2.     Poenali sanctie

3.     Dibangunnya fasilitas perhubungan dan irigasi.

4.     Rakyat menderita dan miskin.

5.     Rakyat mengenal sistem upah dengan uang, juga mengenal barang-barang ekspor dan impor.

6.     Timbul pedagang perantara.

7.     Industri atau usaha pribumi mati

Pendidikan masih dikhususkan untuk kaum Eropa

POLITIK ETIS

1901-.........

Melanjutkan kebijakan sebelumnya

Ratu Wilhemina dari belanda menerapkan politik balas budi kepada daerah jajahannya yaitu Indonesia dengan mengimplementasikan Trias Van Deventer yaitu Edukasi, Irigasi, Emigrasi

1.      Muncul golongan terpelajar

2.      Derajat masyarakat pribumi mengalami sedikit peningkatan

3.      Muncul golongan ningrat baru dari kalangan pribumi

4.      Terjadinya percampuran bdaya akibat dari perpindahan penduduk

Untuk pertama kalinya masyarakat pribumi diijinkan mengenyam bangku pendidikan meskipun tetap dibatasi dengan kelas kelas sosial


Semoga Bermanfaat - Chusnul Chotimah
(Pengajar Sejarah di MAN 2 Kebumen)

0 Post a Comment: